PERUS



PT. DHIFA CAKRAWALA NUSANTARA Tour & Travel, Melayani Penjualan Tiket Pesawat Domestik dan Mancanegara, Hubungi Kami Segera untuk Reservasi Penerbangan Anda Telp. 0741-583763 Hp. 081366300241-081272617250. atau Langsung Kunjungi Kantor Kami Alamat Jl. Pattimura II No.73 Rt14 Kel.Kenali Besar Kota Jambi Hemat Waktu & Biaya...!!! Kepuasan Anda Tujuan Utama Kami.

Showing posts with label LION AIR. Show all posts
Showing posts with label LION AIR. Show all posts

Wednesday, 3 June 2015

Lion Air Ngaku Kapok


Maskapai Lion Air kini sulit untuk 'bernafas'. Pasalnya, pascadelay berkepanjangan awal Maret lalu, maskapai milik Rusdi Kirana ini terus dipantau oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Bahkan, dalam sehari direksi Lion Air harus mengirimkan laporan On Time Performance (OTP) atau tingkat ketepatan waktu terbang beberapa kali kepada Kemenhub.  
"Kami diminta terus untuk ngasih laporan OTP, misalnya ini tadi jam 12 siang, jam 3, nanti malam ada lagi. Sejauh ini OTP kami sudah lebih baik. Tadi aja sampai dengan jam 3 sore, OTP Lion Air sudah 90 persen, Wings Air 78 persen, Batik Air 87 persen," kata Direktur Operasi Lion Air Daniel Putut di Kemenhub, Jakarta, Selasa (26/5) malam.
Daniel menegaskan, pihaknya saat ini ingin menunjukkan keseriusannya untuk bebenah, terutama mengenai delay yang kerap dikeluhkan penumpang. Pembenahan tersebut dilakukan untuk menarik kembali penumpang setia Lion Air.
"Kami mau mulai serius dan nggak mau mengecewakan lagi. Dalam delay manajemen gimana kami memberikan service dan mengakomodir penumpang dengan baik. Itu sudah diatur semua dalam SOP (Standard Operating Procedure)," tandas pria berbadan tambun ini. (chi/jpnn)

Lion Air Kehilangan Pasar Anak Muda

 
Kebijakan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menaikan tarik batas bawah sebesar 40 persen dari tarif batas atas pada awal 2015 lalu membuat maskapai Lion Air kena imbas. Perusahaan berlogo singa itu mengatakan kehilangan pasar (market) anak mudanya pada kuartal I-2015. "Tarif batas bawah 40 persen dari tarif batas atas itu kita sempat kena dampaknya, market kita kan backpacker, orang-orang yang punya plan bukan yang tidak punya rencana kan. Ketika tarif bawah harus 40 persen, mereka mikir lagi.Customer Lion kan remaja, anak muda, siswa. Sekarang kita hampir kehilangan teman-teman kita itu," ujar Direktur Operasional dan Service Airpor Lion Air Daniel Putut Kuncoro Adi di Kantor Kemenhub di Jakarta, Selasa (26/5/2015). 

Lebih lanjut dia menyebutkan bahwa jumlah penumpang Lion Air kuartal I-2015 mengalami penurunan sebesar 3,5 persen dibandingkan tahun lalu pada kuartal yang sama. Meski begitu, Daniel juga mengakui bahwa hilangnya market anak-anak muda Lion Air kemungkinan juga akibat kondisi ekonomi yang juga melambat. "Dulu saya beli permen harganya seratus bisa beli, tapi misalkan sekarang tidak bisa beli, gimana dong" kata Daniel sembari menganalogikan kondisi penumpang Lion Air saat ini. 

Sebelumnya, pemerintah melalui Peraturan Menteri Perhubungan menetapkan tarif batas bawah sekurang-kurangnya 40 persen lebih rendah dari tarif batas atas. Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 91 Tahun 2014 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas Penumpan Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara NiagaBerjadwa Dalam Negeri.

Pasal 1 ayat (1) tertulis,Badan Usaha Angkutan Udara wajib menetapkan besaran tarif normal. Adapun tarif normal yang dimaksud merupakan tarif jarak terendah sampai degan tarif jarak tertinggi. Aturan itu mengatur bahwa maskapai menetapkan tarif normal serendah-rendahnya 40 persen dari tarif batas atas sesuai kelompok pelayanan yang diberikan.

Monday, 1 June 2015

Antisipasi Mudik Lebaran, Lion Air Belajar dari "Delay" Parah Februari Lalu


 
Maskapai penerbangan Lion Air mengaku banyak belajar dari kejadian delay parah yang terjadi pada Februari 2015. Pelajaran itu pun akan digunakan Lion Air untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat mudik Lebaran tahun ini.
"Kami enggak mau itu (delay parah) terjadi lagi," ujar Direktur Operasional dan Service Airport Lion Air, Daniel Putut Kuncoro Adi, di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Lebih lanjut dia menuturkan, pihaknya akan melakukan perhitungan perkiraan jumlah penumpang saat mudik Lebaran tahun ini.
Bahkan, sesuai permintaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Lion Air menyatakan siap menempatkan beberapa pesawat untuk stand by di beberapa bandara. Tujuannya, apabila terjadi problem pesawat, maka pesawat yang stand by bisa langsung menggantikan.
"Pesawat stand by di Makassar, Surabaya, Medan, sementara di Jakarta dua pesawat. Ya tidak semua daerah, kita mainnya per region saja, " kata Daniel.
Dia menjelaskan, pesawat yang stand by di Medan diperuntukkan untuk kota-kota seperti Padang, Aceh, Pekanbaru, dan Batam.
Terkait perkiraan jumlah penumpang saat mudik Lebaran tahun ini, Daniel mengatakan sulit memprediksi. Ini disebabkan kondisi ekonomi yang menurun saat ini sangat bisa memengaruhi jumlah penumpang.


Wednesday, 13 May 2015

Harga Tiket Lion Air


JAMBI - Harga tiket Lion Air dari Jambi menuju Jakarta dan Batam esok Kamis (14/05) masih cukup murah.
Berikut harga tiket Lion Air yang tertera dalam websitenya Rabu (13/05) pukul 0,6.47.
Lion Air menuju Jakarta pukul 06.00, 07.40, 9.50, 11.35, dan 14.20 masih Rp 521.700 untuk tiket promo dan Rp 602.000 untuk tiket ekonomi.
Lion Air menuju Batam pukul 13.45 harga tiket Rp untuk tiket promo tertera habis dan Rp 536.000 untuk tiket ekonomi.

Sunday, 3 May 2015

Lion Air Bangun Kota Sendiri di Tangerang

 
Maskapai penerbangan Lion Air tengah membangun Kota Lion (Lion City) di kawasan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.

Lion City dibangun di atas lahan seluas 30 hektare dan akan diresmikan akhir 2015 nanti. "Progres pembangunan Lion City kini sudah 90 persen, peresmian akhir tahun ini," ujar Manager Communication Lion Group, Andi Muhammad Saladin, Rabu 29 April 2015

Lion City yang mulai dibangun tahun 2011 disiapkan untuk fasilitas kru dan karyawan Lion Air group. Di kawasan ini, telah dibangun pusat perkantoran, sekolah pilot
Angkasa Aviation Academy dan training pramugari/pramugara, asrama kru, perumahan karyawan, Lion Boga."

Kedepannya akan dibangun sekolah gratis dari tingkat SD hingga SMP khusus karyawan Lion Group," kata Andi. Saat ini, kata Andi, perumahan dan asrama telah diisi 25 ribu pegawai, dari target 30 ribu orang.

Berdasarkan gambar tapak atau Site Plan yang diajukan PT Lion Mentari, perusahaan yang menaungi Lion Air pada Agustus 2013 ke Dinas Tata Ruang Kabupaten Tangerang, di kawasan itu akan dibangun 16 gedung bertingkat 2, 3 hingga 4.

Belasan gedung untuk perkantoran, pusat pendidikan hingga asrama pilot/co-pilot dan pramugari Lion Air tersebut berdiri diantara pemukiman warga. "Secara peruntukan sesuai sehingga Izin Pemanfaatan Ruangnya kami keluarkan," kata Kepala Bidang Perencanaan Dinas Tata Ruang Kabupaten Tangerang, Ubaidillah.

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tangerang telah mengeluarkan izin di lokasi seluas 30 hektare yang digarap Lion Air. "Tapi hanya 40 persen yang akan digunakan, sisa untuk ruang terbuka hijau," kata Kepala Bidang Perizinan II BP2T Kabupaten Tangerang, Indra Dharmawan.

Indra mengatakan Lion Air telah mengurus proses perizinan secara bertahap sejak 2011. "Kalau masalah perijinan sudah komplit, tidak ada masalah," kata Indra.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait kepada Tempo mengakui korporasi sengaja membangun kawasan tersebut untuk fasilitas pusat pendidikan dan perumahan karyawan dan kru Lion Air. "Kami fokuskan pengembangan di bagian barat Tangerang," katanya.

Friday, 24 April 2015

Ada Bunyi Ledakan dari Mesin, Lion Air Gagal Terbang, Tiga Penumpang Luka


MEDAN, KOMPAS.com — Terkait insiden gagal take off-nya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan GT303 tujuan Jakarta yang membuat heboh, pihak Humas Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Haekal, mengatakan, pesawat hanya mengalami kerusakan di bagian ekor.

"Pukul 11.50 WIB, pesawat akan take off. Pukul 12.10 WIB pesawat push back (hendak mundur). Namun, saat mesin dinyalakan, terdengar bunyi seperti ledakan. Pihak Lion Air meminta agar semua penumpang turun dari pesawat. Pesawat tidak terbakar. Hanya ada kerusakan pada mesin," kata Haekal saat dihubungi via telepon seluler, Jumat (24/4/2015).

Secara kasatmata, lanjut Haekal, tidak ada asap atau api. Tiga penumpang yang mengalami luka ringan sudah mendapat pertolongan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bandara. Mereka mengalami cedera karena panik lalu berdesak-desakan saat keluar pesawat.

"Saat ini, pesawat dibebasterbangkan untuk diinvestigasi, sedangkan penumpang diberangkatkan sekitar pukul 16.00 WIB tadi dengan pesawat lain," ujarnya.

Sebelumnya, pesawat Lion Air berpenumpang 206 orang dikabarkan meledak pada Jumat (24/4/2015) siang. Kejadian ini membuat panik penumpang dan berusaha menyelamatkan diri keluar secepatnya dari pintu darurat.

Beberapa penumpang mengalami luka ringan akibat saling berdesakan. Penumpang sudah mendapatkan pertolongan pertama dan perawatan dari pihak bandara.

Friday, 3 April 2015

Kemenhub Peringatkan Lion Air untuk Pahami Prosedur Keterlambatan



Kementerian Perhubungan kembali memperingatkan pihak maskapai Lion Air agar memahami standar operasional prosedur (SOP) penanganan keterlambatan penerbangan terkait hasil audit atas kasus yang terjadi pada Februari 2015.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Suprasetyo mengatakan, para petugas Lion Air harus benar-benar memahami SOP, mulai dari check in counter hingga pusat kendali pesawat dan seterusnya.
"Yang pertama check in, apakah petugasnya sudah menguasai prosedur ini. Kemudian ruang tunggu, boarding, bagasi juga demikian," kata Suprasetyo di Jakarta, Jumat (3/4/2015).
Suprasetyo memerintahkan apabila terjadi keterlambatan atau delay, bandara berikutnya harus segera antisipasi supaya tidak delay dengan mempercepat boarding.
"Tapi, kalau delay mulai agak panjang, harus dihentikan urutan penerbangannya. Harus ada yang dikorbankan," kata dia.
Dia menambahkan apabila ada pesawat yang rusak, petugas harus menginformasikan ke terminal area check in agar segera sampai kepada penumpang. "Info ini yang paling penting demi kepastian. Kalau informasi keterlambatan cepat, penumpang bisa memahami dan tidak kesal," ucapnya.
Dia menambahkan, kalau perlu dilakukan pembatalan penerbangan, sehingga keterlambatan tidak berkepanjangan. "Ternyata pada waktu delay itu, penumpang sudah ada yang naik pesawat, tetapi ada beberapa yang tidak naik, minta kompensasi sehingga tidak terjadi keberangkatan," kata dia.
Suprasetyo juga menekankan pihak maskapai untuk mencantumkan petugas yang bertanggung jawab dalam mengumumkan keterlambatan. "Kalau di awak pesawat sudah diatur, di terminal sudah ada prosedur tinggal cantumkan siapa yang mengumumkan. Ini yang perlu dirinci agar setiap tahapannya jelas." ujarnya.
Namun, berdasarkan hasil audit, Suprasetyo mengaku ada peningkatan yang dilakukan Lion Air di beberapa aspek. Misalnya, terciptanya jalur komunikasi antara operasi yang mengatur pesawat dengan yang menangani penumpang serta bagasi di terminal dan bidang komersial.
Tingkat ketepatan waktu (OTP) juga disebutnya telah mencapai 95 persen. Namun, hasil tersebut akan terus dikaji dan diberikan waktu perbaikan hingga dua hari mendatang. Selain itu, kecukupan awak pesawat sudah terpenuhi dalam setahun dan tidak tertutup kemungkinan Lion bisa mengajukan izin rute kembali.
Sementara itu, Direktur Operasi Lion Air Daniel Putut mengatakan, dalam SOP yang baru, pihaknya menerapkan pesawat cadangan atau stand by di masing-masing kota terdapat dua pesawat untuk mengantisipasi keterlambatan.
"Total enam pesawat dan tadi tim sudah verifikasi. Hasilnya kita apresiasi banyak masukan buat kami. Memang harus dilengkapi agar kami memiliki SOP yang tangguh," ucap Daniel Putut.
Dia menyebutkan enam pesawat cadangan tersebut di antaranya ditempatkan di Medan, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Manado.
"Stand by bukan berarti pesawat menganggur. Maksudnya, dalam satu rotasi jika ada kejadian keterlambatan, maka pesawat yang rusak akan diganti pesawat tersebut, dan kita harus mencari pesawat stand by lainnya untuk menggantikan," ujarnya.


Sunday, 29 March 2015

Lion Air ke Makassar Delay, Penumpang ‘Terbangkan’ Kursi dan HP

 
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Penumpang maskapai berbiaya murah, Lion Air mengamuk dan menyandera petugas maskapai di ruang tunggu, terminal keberangkatan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Minggu (29/3/2015) malam.
Penyebabnya, penerbangan dari Jakarta (CGK) ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar (UPG), tertunda (delay) selama lebih dua jam.
Penumpang seharusnya naik ke pesawat dengan nomor penerbangan JT 0798 pada pukul 21.10 WIB. Hingga pukul 24.00, penumpang belum diterbangkan. Mereka pun kesal hingga akhirnya mengamuk di ruang tunggu A11, Terminal 1 A. Kekesalan mereka bertambah karena kompensasi yang diberikan hanya makanan ringan, seharusnya makanan berat.
Seorang pemumpang, Haidir mem-posting foto-foto peristiwa ini melalui akun Facebook-nya. Tampak keyboard komputer dan printer yang rusak, kursi terlempar, kertas berantakan, dan penumpang yang menumpuk. Handphone pun sempat dilempar.
 
Penumpang Lion Air mengamuk bukan kali pertama terjadi. Di sejumlah bandara internasional di Tanah Air juga pernah terjadi karena delay.
Pihak manajemen Lion Air belum memberi keterangan atas peristiwa ini.

Sunday, 8 March 2015

Ombudsman Segera Umumkan Sanksi Lion Air

 
JAKARTA – Ombudsman RI telah merampungkan investigasi terhadap kasus karut-marut pelayanan Lion Air. Rencananya, mereka merekomendasikan sanksi, baik untuk Lion Air maupun Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub. Ombudsman berharap rekomendasi itu bisa memperbaiki tata kelola pelayanan di bandara.
Ketua Tim Reaksi Cepat Penanganan Kasus Lion Air Hendra Nurtjahjo mengatakan, timnya telah menyelesaikan investigasi. ”Hasil temuan dan rekomendasi akan kami sampaikan pekan depan,” ujar Hendra. Dia menyatakan belum bisa menyampaikan rekomendasi karena akan diumumkan secara resmi oleh pimpinan Ombudsman. Yang pasti, dalam rekomendasi itu ada sejumlah perbaikan yang harus dilakukan maskapai dan operator bandara.
Tim reaksi cepat melakukan investigasi selama hampir tiga minggu. Tim tersebut dibentuk tanpa laporan dari masyarakat karena kejadian itu menyangkut keselamatan banyak orang. Hendra mengungkapkan, timnya sempat kesulitan menghubungi manajemen Lion Air. Namun kemudian berhasil ditemui Direktur Umum Edward Sirait. ”Sebelumnya, ketika kejadian berlangsung, tidak ada pihak dari Lion Air yang bisa kami mintai keterangan,” beber Hendra.
Ombudsman sendiri sempat menyayangkan sanksi yang diberikan Kemenhub kepada Lion Air berupa pembekuan rute baru. Menurut Ombudsman, pembekuan rute baru tidak tepat karena yang bermasalah rute-rute yang sudah dijalankan. Nah, entah karena pernyataan Ombudsman atau faktor lain, Kemenhub kemudian membekukan sembilan slot penerbangan Lion Air.
Sembilan slot itu adalah penerbangan rute:
 Surabaya–Ambon (JT886), Ambon–Surabaya (JT887), Surabaya–Jakarta Cengkareng (JT597), Makassar–Jayapura Sentani (JT894), Jayapura Sentani–Makassar (JT895), Makassar–Jakarta Cengkareng (JT895), Lombok–Jakarta Cengkareng (JT659), Jakarta Cengkareng–Jambi (JT660), dan Jambi–Jakarta Cengkareng (JT661). (gun/c9/sof)

Tuesday, 3 March 2015

Kaca Pesawat Tergores, Lion Air Tunda Penerbangan


Penerbangan pesawat dari Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh yang dijadwalkan berangkat pukul 06:00 pun ditunda hingga 12:15, Rabu (4/3/2015).
Informasi yang diperoleh Wartakotalive.com, pilot pesawat JT 0397 jurusan Banda Aceh-Medan-Jakarta tersebut menolak terbang karena kaca depan pesawat tergores.
"Apa yang menyebabkan kaca pesawat ini tergores, tidak jelas. Kami hanya dapat informasi katanya pilot menolak terbang karena kacanya tergores," ujar seorang penumpang pesawat tersebut.
Seperti diberitakan, Lion Air JT 0397 yang dijadwalkan berangkat pukul 06:00 dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, ditunda hingga pukul 12:15, Rabu (4/3/2015).
Penundaan yang mendadak dan tanpa ada alasan yang jelas itu membuat sejumlah penumpang Lion Air marah. Mereka memprotes manajemen maskapai tersebut di bandara. Pesawat JT 0397 melayani penerbangan Banda Aceh-Medan-Jakarta.
Salah seorang penumpang, Ny Tarmilin, mengatakan, semula para penumpang hanya diminta pindah dari ruang tunggu. "Waktu petugas kita tanya alasan pemindahan, mereka seenaknya saja jawab tidak tahu," ujarnya.
Tidak lama kemudian, katanya, petugas kembali menyampaikan pengumuman bahwa jadwal penerbangan ditunda hingga pukul 12:05 atau ditunda sekitar enam jam.
"Benar-benar keterlaluan nih Lion Air. Main delay begini. Bagaimana kami yang akan transit dan ganti pesawat lain," ujarnya.
Manajemen Lion Air belum bisa dihubungi.
Sebelumnya, ratusan penumpang Lion Air keleleran di Bandara Soekarno Hatta setelah pesawat didelay hingga 48 jam tanpa ada kejelasan. Pihak manajemen baru memberitahukan alasan penundaan terbang beberapa jam kemudian.

Saturday, 28 February 2015

Lion Air berniat membawa kasus kicauan


 Maskapai Lion Air berniat membawa kasus kicauan akun @OfficialLionAir ke ranah hukum. Meski begitu, Lion Air terlebih dahulu menunggu hasil investigasi internal terkait akun tersebut.

"Pasti akan ada investigasi. Ada kemungkinan juga kita ajukan gugatan hukum," ujar Manajer Humas Lion Air Andy M Saladin saat dihubungi wartawan, Jakarta, Jumat (27/2/2015).

Menurut Andy, pihak Lion Air tak pernah tahu adanya akun yang mengatasnamakan perusahaan berlogo singa itu. Ke depan, dia pun akan lebih teliti terhadap akun-akun yang mengatasnamakan Lion Air itu.

Terkait langkah hukum, kata Andy, Lion Air juga akan berdiskusi terlebih dahulu dengan penasihat hukumnya. "Gugatan kita akan konsultasikan dengan corporate lawyer dan dilihat konten (kicauannya)," kata dia.

Sebelumnya, maskapai Lion Air memastikan tidak memiliki akun Twitter. Konfirmasi ini memastikan adanya akun Twitter @OfficialLionAir yang ramai diperbincangkan di media sosial. "Lion Air tidak mengeluarkan sosmed Twitter, trims," jawab Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut ketika dihubungi Kompas.com.

Adapun isi tweet yang ramai diperbincangkan di akun @OfficialLionAir adalah, "Tweeps dalam penerbangan kalian pilih mana? Kena delay atau ngga pernah sampai ;) selamat malam. Salam#LIONAIR."

Daniel pun kemudian menanggapi kicauan akun tersebut. Ia memastikan bahwa kicauan itu bukan dari Lion Air.

Wednesday, 25 February 2015

5 Penerbangan Lion Air di Juanda Delay

 

Ada lima penerbangan Lion Air mengalami delay atau penundaan terbang di Terminal 1 Bandara International Juanda pada hari ini, Senin pagi, 23 Februari 2014 hingga pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan pantauan di layar informasi, penerbangan yang mengalami delay itu adalah tujuan Surabaya-Balikpapan, Surabaya-Palu, Surabaya-Tarakan dan kedatangan Balikpapan-Surabaya, serta Tarakan-Surabaya. Rata-rata delay bervariasi mulai dari satu-tiga jam.

Sementara di loket pembelian tiket Lion Air, masih ada beberapa calon penumpang yang masih melakukan pembelian tiket meskipun ada beberapa penerbangan yang mengalami delay. Mereka rata-rata mengatakan bahwa tiket penerbangan Lion Air relatif murah. "Ya lebih murah soalnya," kata salah satu calon penumpang yang enggan disebutkan namanya kala ditemui Tempo di Terminal 1 Bandara International Juanda.

Penumpang itu hanya bisa berdoa semoga penerbangan yang akan dijalaninya itu tidak delay seperti beberapa penerbangan lainnya. "Berdoa sajalah," katanya singkat.

Sedangkan salah satu penumpang lainnya, Widhi, mengatakan bahwa para penumpang masih sangat kecewa pada manajemen Lion Air yang masih saja membiarkan pesawatnya delay hingga hari ini.

Padahal, kata dia, beberapa waktu lalu manajemen menjamin maskapainya tidak akan delay. Kami enggak habis pikir kenapa masih saja delay, benar-benar kecewa, kata Widhi, kepada Tempo di Bandara International Juanda, Senin, 23 Februari 2015.

Widhi mengaku delay penerbangan menyebabkan banyak kerugian terhadapnya, mulai dari waktu, tenaga, dan biaya karena seharusnya dia tiba di acaranya tepat waktu. "Rugi banyak lah intinya," kata dia.

Ia berharap jajaran manajemen Lion Air selalu memperbaiki jadwal penerbangannya supaya tidak ada lagi delay-delay seperti beberapa hari ini karena akan mengganggu dan merugikan banyak pihak, terutama para penumpang yang didesak oleh agenda dan pekerjaannya.